GR: Τιμή στην μαχητική μνήμη της Σνιζάνας Παρασκευαΐδου
EN: Honour to the combative memory of Snizana Paraskevaidou
ES: Honor a la memoria combativa de Snizana Paraskevaidou
DE: Griechenland: Verhaftungen nach dem Tod einer Anarchistin
FR: Honneur à la mémoire combative de Snizana Paraskevaidou
RU: Снижана Параскевайду. Памяти товарища
Untuk mengenang Snizana Paraskevaidou, kombatan tak tergoyahkan
Pada pagi hari tanggal 3 Mei 2025, pukul 5 pagi, Snizana Paraskevaidou kehilangan nyawanya akibat ledakan prematur dari sebuah alat peledak yang sedang ia pasang di luar cabang Bank Nasional Yunani di Thessaloniki. Kematian tragis dari rekan seperjuangan ini memicu gelombang besar teror-media, yang sejauh ini telah mengakibatkan dua penangkapan serta penggeledahan sel-sel lingkar anarkis Fotis Tziotzis. Kami mengenang dan mengakui Snizana sebagai seorang kombatan yang gugur dalam pertempuran, yang nama dan kehidupannya yang tak akan pernah kami lupakan.
Di lapisan bawah kota Thessaloniki, hidup adalah perjuangan brutal. Begitu pula bagi Snizana, yang berasal dari latar belakang Georgia dan tumbuh di distrik kelas pekerja kota ini — tempat yang mencerminkan perang sehari-hari yang kita semua hadapi untuk keluar dari kemiskinan jalanan. Ia memiliki keberanian untuk membalikkan rasa takut ke pihak negara, polisi dan kaum kaya.
Kenangan kami tentangnya adalah sosok rekan perempuan yang kuat — yang kami temui saat ia mendukung kawan-kawan di pengadilan dan di penjara, atau saat-saat di barikade ketika ia memberikan semangat kepada kami semua. Ia ada di sana, di Exarcheia, ikut dalam kerusuhan hingga kami terjatuh karena kelelahan dalam tak terhitung banyaknya pertempuran selama lebih dari satu dekade. Salah satu momen yang takkan pernah kami lupakan adalah saat ia bersama kami, bersenjata lengkap di atap Universitas Thessaloniki, dalam aksi untuk tanggal 6 Desember yang lain.
Tak mengejutkan bagi kami ketika ia dipenjara karena kepemilikan Kalashnikov. Ia tahu bagaimana melakukan yang esensial — bagaimana mengambil kebrutalan hidup dan menjadikannya senjata. Ia mampu melihat kenyataan dengan mata terbuka, dan ia selalu punya waktu untuk orang lain, selalu peduli pada sesama kawan. Snizana selalu siaga mendengarkan peluang serangan berikutnya, yang diarahkan oleh amarahnya terhadap sistem yang ada. Amarah yang tak terbendung, yang tak pernah berkompromi, tak pernah menjadi pengkhianat, yang menghadapi otoritas secara langsung — dengan belati tergigit di antara gigi. Meski ia gugur dalam aksi, ia akan terus hidup di dalam diri kami.
Kami tak melihatnya selama beberapa tahun terakhir. Kami berpisah jalan di jalanan tempat kami dulu bertemu, namun kami tak akan pernah membiarkannya dilupakan, karena pemberontakan ini masih terus berlanjut. Ia telah menginspirasi kami dengan amarah yang sama untuk terus melanjutkannya.
Untuk serangan langsung terhadap kapitalisme, negara, dan segala bentuk dominasi.
Beberapa Individualis dan Nihilis